Pages

Total Pageviews

Saturday 30 March 2013

No One Is Bigger Than His Club

No One Individual Bigger Than His Club
There Never Has and Never Will Be

Kata-kata ini sering muncul ketika salah satu pemain idola,pemain favorit dari sebuah tim pindah secara mengejutkan ke klub lain.
Akan lebih parah ketika dia pindah ke klub yg jelas-jelas adalah rival utama dari klub yg sebelumnya dia bela.
Kata-kata itu akan selalu muncul dan jadi penghibur buat suporter klub yg ditinggalkan pemain idolanya.
Mereka pasti berusaha tegar dan mengobrakan semangat kalau si pemain adalah pengkhianat,tapi dalam hati pasti mereka merasa sedih sang pemain pujaan pindah ke kllub yg notabene adalah rival (jadi melankolis-_-).

Saya juga pernah ngerasain hal ini ketika Torres pindah ke Chelsea,50juta pounds didapat.
Saya sebagai fans fanatik Liverpool tentu sedih melihat seorang Torres yg jika tetap bertahan di Anfield lebih lama lagi akan menjadi seorang legenda baru.
Siapa sih yg gak takut sama duet Torres-Gerrard yg gila,ngacak-ngacak pertahanan lawan.
Statistik Torres di Liverpool juga gila.
Di musim pertamanya bersama Liverpool,ia mencetak 24gol di Liga. Pemain asing pertama yg bermain di Liga Inggris yg musim pertamanya berhasil mencetak 24 gol,mengalahkan Van Nistelrooy dengan 23gol.

Torres bermain di Anfield selama 3 1/2 musim dan berhasil mencetak 62 gol dan 102 penampilan bersama Liverpool.
Pada Januari 2011,secara mengejutkan dia pindah dari kotya pelabuhan menuju London,CHELSEA!
Rekor transfer Liga Inggris pun pecah,50jt pounds untuk seorang Fernando Torres.
Tapi seperti yg kita tahu sekarang,dia tidak bisa menampilkan permainan terbaik seperti yg ia tunjukan saat bermain di Atletico maupun Liverpool.
Seorang legenda Chelsea,Gianfranco Zola,pernah bilang :

"Torres tak bermasalah pada performa/kemampuanya menurun. Masalahnya cuma satu,mental. Walau sekarang ia berkostum biru,tapi hatinya akan selalu merah."

Seorang legenda Chelsea bicara seperti itu,sampai sekarang banyak gosip yg bilang bahwa Torres ingin kembali ke Anfield,tempat dimana namanya dielu-elukan ribuan The Kops,beda dengan sekarang ia dicaci maki karena harganya yg terlalu besar,mungkin sama nasibnya kaya Andy Caroll yg dibeli dengan harga 30jt pounds,rekor untuk pemain asal Inggris tapi sekarang hancur performanya.

Sebagai seorang suporter tentu sedih melihat pemain pujaan,idola mereka pindah ke klub rival.
Tapi kita juga harus tetap melihat ke depan jangan terus-terusan mengingat nama-nama yg telah meninggalkan klub yg kita dukung dengan penuh bangga.

Seenggaknya kita move on dari pemain itu dan segera mendukung pemain yg menggangtikan posisinya.
Saya alhamdulillah sudah move on karena performa Suarez yg menggila musim ini,walau masih ada penyesalan andaikan Torres-Suarez mimpin lini depan Liverpool...

Jarang di jaman sekarang ada pemain yg benar-benar loyal bersama satu tim walau tim itu jarang mendapatkan gelar. Hanya ada beberapa orang saja.
Coba lihat Steven Gerrard dan Jamie Carragher,one man team.
Mereka contoh bahwa mereka bangga bisa bermain untuk Liverpool,dengan lambang Liverbird di dada.
Banyak godaan yg datang,terutama untuk Gerrard. Chelsea,MU,Madrid pernahn datang untuk mencoba menggoda Gerrard dengan imbalan akan meraih gelar,tapi apa yg Gerrard bilang :

''Saya tidak akan bangga bisa meraih gelar bersama tim lain. Saya bisa saja pindah ke klub lain dan memenangkan gelar,tapi saya akan lebih bangga bisa meraih gelar bersama klub yg telah membawa saya jadi seperti ini,Liverpool."

Pemain-pemain akan datang silih berganti,tapi klub akan tetap berdiri.
Para pemain yg akan bangga bisa bermain dengan lambang klub yg tertempel di dada,bukan klub yg bangga bisa dibela pemain.

Friday 29 March 2013

Berubah dan bangga atau diam dan tetap seperti ini?

Kadang hidup itu ga semudah yg kita rencanain. 
Hidup ini bukan kaya ftv yg udah disetting sedemikian rupa sehingga di akhir pasti happy ending.
Ini dunia nyata.

Sebenernya apasih yg udah kita lakuin buat hidup kita sendiri?
Apa kita udah bisa buat hidup kita berharga sehingga kita bisa banggain diri kita sendiri dan bisa diinget orang lain?
Kalo hal itu ditanya ke saya,jawabanya adalah BELUM.

Belum adalah jawaban yg paling tepat jika hal itu ditanyakan pada saya?
Kenapa? Karena saya memang belum apa-apa sekarang. Oke mungkin banyak yg tau siapa saya (di kalangan temen maksudnya) tapi itu hanya sebatas kenal dan bukan karena sesuatu hal yg bisa kita banggakan di depan orang lain yg membuat orang lain bisa mengingat nama kita.
Contohnya : Bob Marley. Siapa sih yg gak kenal beliau? "Dewa" Reggae lah istilah yg paling pas buat beliau.
Beliau diingat karena karyanya yg mengguncang dunia,memperkenalkan Reggae ke seantero dunia.
Bung Karno lebih gampang,siapa yg gak kenal Sang Proklamator negara Indonesia kita tercinta.

Mereka semua diingat oleh banyak orang karena apa? Karya,prestasi,dan hal-hal yg membanggakan walau gak semua yg ada di diri mereka boleh kita contoh karena mereka bukan makhluk yg sempurna,tapi kita bisa mencontoh yg baik-baik.

Apa kalian mau seperti mereka?
Saya mau. Bukan berarti saya gila akan popularitas,tidak!
Tapi saya ingin hidup saya seperti mereka,sukses dan punya sesuatu yg bisa dibanggakan sebelum kita meninggalkan dunia yg sementara ini.
Mungkin Bung Karno meninggal dalam kondisi yg jujur akan membuat kita menanngis melihat saat-saat terakhir Sang Proklamator dan beliau pun pasi merasa ada sesuatu hal yg belum ia selesaikan. Tapi perjalanan hidup beliau penuh dengan karya gemilang yg pasti akan membuatnya bangga dengan karya-karyanya.

Saya ingin hidup dengan menghasilkan karya,bukan hanya bisa menikmati karya-karya orang lain saja.
Saya juga ingin punya karya yg bisa orang lain nikmati,dibaca seperti halnya karya yg sering saya nikmati.
Apakah kalian pernah berpikir kenapa sih bangsa kita hanya bisa jadi negara pemakai bukan negara pembuat? Apa kalian pernah berpikir betapa mirisnya negara kita? Apa yg bisa kita banggakan dari diri kita kalau kita cuma bisa jadi pemakai,penikmat barang yg bukan dibuat dari negara kita?
Saya pun miris melihat situasi sekarang. Negara pemakai.

Indonesia itu negara tergantung tren,kenapa?
Saya pernah liat statistik bahwa Indonesia adalah salah satu pemakai Blackberry terbesar di dunia (saya juga termasuk sih). Bagi  para produsen kita adalah pasar besar yg bisa mereka nikmati,sedangkan kita? apa yg kita nikmati? Okelah kita bisa nikmati teknologi mereka,saya juga senang bisa mempunya BB karena memang mempermudah komunikasi,tapi saya sering berpikir,kapan bangsa kita bisa membuat barang kaya gini? Sampe kapan kita terus-terusan begini?
Sampe kiamat? Enggak mau kan.

Saya cuma penulis yg menumpahkan kekesalan lewat blog ini,tapi saya harap bila ada pembaca yg tergugah setelah melihat blog saya ini,saya turut senang karena saya bisa membantu  orang lain untuk tergugah demi membantu Indonesia.
Saya terinspirasi dari buku-buku Pandji Pragiwaksono,seorang yg hebat boleh saya katakan.
Isinya benar-benar menggugah saya untuk bisa membantu mengubah negara ini.
Saya gak bisa ngerubah negara ini karena saya cuma warga negara biasa,tapi dengan perlahan dan satukan suara,pikiran,dan tenaga kita bisa membuat sesuatu yg akan membanggakan Indonesia entah kini atau nanti.

Jika anda ingin mengubah semuanya.
Tidak ada kata terlambat untuk mengubah ini semua.
Tetap semangat dan jangan menyerah.
Buat Indonesia bangga karena mempunyai manusia-manusia hebat.
Berubah dan bangga atau diam dan tetap seperti ini.

Sunday 24 March 2013

Demi Timnas

Kalo lo baca post gua kali ini mungkin lo bakal heran dan gua tau apa yang bakal ada di pikirian elo.
"Cobek ngapain sih niat banget? Buang-buang uang kali" 
Dan pikiran lainya pasti banyak lah yg bakal keluar dari pikiran elu,tapi gua lakuin ini cuma satu .
DEMI TIMNAS.

Ini berawal dari minggu lalu saat gua tau timnas bakal main tanggal 23 Maret. Gua udah rencanain semuanya dan gua bener-bener nunggu tanggal 23 Maret ini karena satu alesan,gua pengen nonton Timnas Indonesia di Gelora Bung Karno.
Gua udah nunggu kesempatan ini udah lama. Gua berharap saat AFF 2012,Indonesia bisa lolos dan bisa main di Indonesia,sayangnya hal itu musnah karena kita kalah dari Malaysia.
Akhirnya gua gajadi nonton Timnas di GBK.

Karena hal itulah gua bener-bener pengen nonton Timnas di GBK tanggal 23 Maret 2013.
Tapi........................................................
Setelah pulang dari praktekan hari Jum'at kemarin,semester 5 ngasih tau kalo hari minggu dan senen wajib dateng anak semester 1 dan 2 (gua semester 2) karena ada acara. Dan itu sempet buat kesel gua dan temen-temen lain.
Gimana gak kesel coba,gua udah rencanain mateng-mateng dan tiba-tiba dikasih tau mendadak kalo hari Minggu wajib masuk,patah semangat gua.
Akhirnya jum'at malem itu gua main PES aja di leptop bareng temen-temen gua di kosan temen sambil bete menyesal gak bisa nonton langsung ke GBK -____-.

Dan ketika kebangun Sabtu pagi,keinginan gua udah bulet. "Gua harus dateng ke Jakarta dan nonton Timnas langsung di GBK." Jam 09.45 gua berangkat. NEKAT,itu yg pertama kali gua pikir. Situasi antrian untuk beli tiket panjang abis dan temen gua yg emang pengen gua nitip pun sempet pesimis buat dapet tiket pas liat antrianya ngaco panjang . Dan gua dianterin sama sahabat baik gua di bdg,Yayang,gua dianterin ke travel dan gua pikir "ah bodo yg penting gua nyampe Jakarta dulu." Gua cuma berdoa aja semoga dapet tiket nonton.
Oiya,asal lu tau aja nih,hari Minggu gua masuk loh,pagi pula hahaha.

Di jalan sambil ngantuk-ngantuk,temen gua bbm dan bilang kalo tiketnya dapet,gua seneng banget akhirnya gua bisa nonton langsung timnas di GBK lagi!
Sebelumnya gua udah nonton di GBK bulan lalu pas Persija vs Arema,tapi feelnya beda kalo Timnas main.
Gua rindu perasaan merinding saat 80ribu suporter menyanyikan lagu Indonesia Raya bareng-bareng.
Nyampe di rumah jam 2 siang,gua cuma makan,mandi,sparring PES ama adek gua (jago nih doi),jam 4 temen gua dateng langsung cus ke GBK. Gak istirahat gua,jagoan.
Sampe di GBK jam 5 kurang dan gua ketemu dulu sama temen gua yg gua titipin tiketnya. Tapi akhirnya kita gak nonton bareng karena mereka nunggu satu orang lagi yg masih di jalan (sampe terakhir gua bareng mereka,dia masih di BNN,JAUH KAN).
Akhirnya,kita pisah dan gua bareng temen gua pas berangkat ke GBK,Ajis,Fakhri ama adek gua,Bagas. Kita nonton di tribun,kita naik ke lantai paling atas,tinggi coooy. Dari sektor 17/18 kita jalan lagi sampe sektor 23 biar viewnya bagus,dan gak nyesel lah.

Matchnya berjalan seru,sempet di atas awan karena gol si Kapten Baru,Boaz Sollosa,akhirnya kita kalah karena dua gol balesan dari Arab Saudi. Ujan deres juga lho.
Pemain paling ngaco itu si Zulkifly ama Ponaryo. Zulkifly terlalu sering lama mikirnya ama keseringan nyerang tapi kaga bener. Kalo Ponaryo,udah ga kuat mungkin,salah pelatih kenapa gak mainin Bustomi.
Match ini juga jadi debut buat trio naturalisasi,Van Dijk,Greg,Igbonefo. Belom  terlalu padu tapi ya lumayan lah.

Gua balik ujan breh,gak deres" amat sih. Nyampe parkiran (mesjid Albina) jam 9 lewat dan lu tau kapan gua bisa keluar dari parkiran? jam setengah 11-______. antrian keluarnya macet parah.
Dan gua akhirnya bisa nyampe rumah jam setengah 12.
Adek gua udah tepar dan gua? Gua gak mau nyia-nyiain kondisi ada internet gini di rumah (di bdg gak punya modem) dan lu tau gua harus balik ke bdg jam 6 pagi karena gua masuk jam 8? :')

Ini hari nekat dan gua bangga bisa nonton Timnas langsung di GBK . Buat gua ini kaya perjuangan berat juga bela-belain nonton Timnas padahal minggu ada kuliah. Jam 2 nyampe Jakarta,jam 6 pagi udah otw BDG,tmnas pun kalah tapi gua gak pernah nyesel karena suatu kebanggan bisa mendukung langsung Indonesia di bidang sepakbola walau hasilnya pasti berbeda ama yg gua pengen,tapi gua tetep seneng bisa nonton langsung!!


Ini ada foto-foto hasil nonton tadi,silahkan dilihat hahaha. Sebenernya gua juga ada video pas nyanyi Indonesia Raya,tp gede banget jadi males naro di sini hahahaha.





Kiri-Kanan (Fakhri,Gua,Ajis)


Flare abis gol-nya Boaz :')