"Saya tidak peduli apa yg dibicarakan orang lain,saya tidak peduli apabila saya mereka bilang pemain yg tidak profesional. Tapi saya hanya akan bermain untuk satu klub saja di Indonesia,Persija Jakarta."
Mungkin itu yg ada di kepala seorang legenda yg terbuang,Bambang Pamungkas.
Seorang maskot,striker terbaik,pujaan ribuan the Jakmania yang selalu setia mendukung Persija kemanapun Persija pergi,pasyi miris melihat maskot klub Persija Jakarta,Bambang Pamungkas,tidak dikontrak,dibuang oleh manajemen Persija Jakarta.
Bersama para pemain lain yg telah setia membela Persija bertahun-tahun seperti Leo Saputra,Ramdhani Lestaluhu,Andritany dan Ismed (2 nama terakhir ini akhirnya dikontrak kembali) mereka seperti dibuang oleh manajemen dengan alasan klasik "Tidak mempunyai dana,kondisi ekonomi klub yg sulit" dan lain-lain alasanya yg menurut saya yg juga seorang fans Persija adalah OMONG KOSONG!
Manajemen bisa mengntrak pemain asing seperti Pedro,Min,Fabiano,Robertino tapi tidak bisa mengontrak para pemain lokal yg telah bertahun-tahun mengabdi dengan penuh bangga untuk Jersey Oranye dengan lamabnag Monas dan satu bintang di dada.
Saya cukup heran dengan kualitas pemain asing terutama Min karena saya rasa dia tidak punya kualitas yg lebih "Waw" daripada pemain lokal,contohnya saya rasa lebih bagus Defri Riski daripada Min.
Oke disini saya tidak akan membahas tentang ngaconya manajemen Persija Jakarta,tapi saya kan konsentrasi pada satu titik,satu tokoh,satu pemain yg sosoknya begitu banyak diidolakan bukan hanya dari Jakmania saja,bahkan dari seluruh masyarakat Indonesia yg melihatnya bermain,Bambang Pamungkas.
Bambang Pamungkas adalah seorang pemain yang kalau menurut saya punya jiwa kepemimpinan yg hebat dan dia tidak segan untuk melawan untuk mewujudkan apa yg dia anggap benar.
Masih segar di ingatan saat dia memilih untuk menggunakan Jersey Timnas bersama Ponaryo dan Firman saat pertandingan eksibisi melawan Valencia. Statusnya sebagi pemain ISL yg melarang para pemain ISL untuk bermain di timnas tidak dipedulikanya. Dan setelah pertandingan itu,Bepe kabarnya mendapat sanksi dari klub karena membela timnas. Aneh kan? Membela timnas adalah sebuah kebanggaan bagi setiap pesepakbola manapun dan di saat pemainya dipanggil untuk membela timnas,seharusnya klub pun bangga,tapi ini malah memberi sanksi.
Puncaknya adalah saat AFF 2012,dimana hanya seorang Bambang Pamungkas satu-satunya pemain ISL yg berani melawan penguasa ISL untuk bermain membela negara yg ia cintai,ia banggakan. Dan pemain ISL lainya? Mereka takut akan diputus kontrak oleh klub asalnya karena membela timnas,IRONIS.
Membela Garuda di dada adalah sebuah kebanggan yg tak akan ternilai harganya,tapi mereka takut untuk berkorban demi Timnas.
Bepe berani melawan,berani mendobrak,suatu hal yg pantas kita apresiasi bukan untuk dicaci. Melawan penguasa yg salah demi membela negara adalah suatu kebanggan tersendiri.
Dan sekarang,saya tidak berani menuduh tapi banyak yg bilang kalau status Bepe saat ini yg tidak dikontrak Persija adalah konspirasi karena sang "Penguasa" yg dilawan Bepe tidak menyukainya karena Bepe telah melawan keputusan untuk tidak membela timnas,saya tidak menuduh,tapi banyak pikiran yg mengarah kesana.
Dengan status Bepe,seorang dengan caps dan topskor timnas terbanyaj sepanjang masa untuk saat ini,tidak sulit baginya untuk mendapat klub baru. Banyak sekali klub-klub yg ingin mendatangkanya,tapi Bepe selalu menampik karena dia tidak ingin membela klub lain dan melawan klub yg telah membesarkan namanya dan namanya pun sudah terukir dalam sejarah Persija.
Ingat saat Bepe mencetak gol saat melawan Timor Leste dan dia menggunakan Ban kapten yg berbeda warnanya ? Ya,ia memakai warna Oranye untuk ban kaptenya dan menunujukan kepada manajemen dan jakmania bahwa hatinya hanya untuk PERSIJA JAKARTA. Tapi kenapa manajemen seperti menyianyiakanya? Ironis.
Bepe selalu menunjukan pada kalangan umum bahwa dia sangat mencintai Persija Jakarta,sampai di timnas pun dia masih menunjukan kecintaanya untuk Persija dengan menggunakan ban kapten berwarna oranye. Miris melihat kata-katanya yg begitu menyentuh hati,jujur saya sebagai Jakmania bangga sekaligus sedih melihat kata-katanya.
"Walau raga tak lagi disana tapi jiwa akan selalu bersama,berjuang untuk PERSIJA JAKARTA." - Bambang Pamungkas
Miris,ironis melihat sang legenda yg tak pernah ingin disebut legenda karena ia bilang bahwa ia adalah generasi gagal karena gagal membawa Indonesia meraih apapun selama kiprahnya di Timnas sampai keputusan pensiunya diumumkan,tidak lagi dikontrak oleh klub yg begitu ia cintai,banggakan,dan ia seperti disia-siakan oleh klub itu. Dengan predikat sebagai salah satu striker terbaik Indonesia tidak sulit untuk mendapat klub baru tapi ia tetap setia bersama Persija Jakarta.
Bambang Pamungkas,maafkan Persija,maafkan kami,kami akan selalu medukungmu.
Kami merindukan jersey oranye bernomor 20 dengan nama Bambang berkiprah di rumput hijau GBK bersama Persija Jakarta yg akan selalu kami dukung sampai kapanpun.
Kami merindukan gaya bermainmu,tendangan kerasmu,dan yang jadi trade mark seorang Bambang Pamungkas,header keras dan akurat yg membuatmu jadi "Raja di Udara".
Kami semua merindukan anda kapten BEPE20.