Manchester United tim medioker ? Kalau diliat dari sejarah dan performa
mereka selama ini (sebelum musim ini) berlangsung, pasti banyak yang tak
menyetujui jika julukan ini disematkan untuk tim yang baru saja merengkh titel
Liga Inggris ke 20, sekaligus menjadikan Sir Alex Ferguson sebagai manajer
tersukses di Liga Inggris. Lepas dari kontroversi yang dia hasilkan, tak bisa
dipungkiri bahwa dia adalah manajer yang hebat yang siapa yang akan menebak 18
gelar liga Inggris yang dipegang oleh Liverpool akan di salip oleh MU bahkan
unggul sampai 2 gelar.
Tapi di musim ini, di bawah kendali “The Chosen One”, David Moyes,
mereka tampil bak tim medioker, yang bertarung untuk memperebutkan papan tengah
Liga Inggris. Ya dan tentu saja bisa anda tebak, dengan hasil seperti ini
banyak sekali fans MU yang meminta agar Moyes dipecat sesegera mungkin. Mereka
lupa bahwa ini adalah musim pertama Moyes mengambil alih kendali dari sang bos
besar Fergie. Mereka lupa bahwa setiap tim manapun pasti butuh adaptasi dengan
pelatih baru. Mungkin kasus ini bisa disamakan dengan Liverpool yang musim lalu
mendarat di posisi ke 7 di musim pertama Brendan Rodgers.
Kecewa? Pasti banyak fans MU yang kecewa dengan hasil yang diperoleh MU
sejauh ini. Dan rata-rata mereka adalah fans baru yang memang tak biasa melihat
MU untuk kalah karena selalu terbuai dengan kesuksesan dari tangan dingin
Ferguson. Mereka lupa, di awal karir sang bos di MU, dia pun butuh waktu 4
tahun untuk mendapatkan gelar pertamanya, setelah itu dia tak terbendung lagi,
menghancurkan dominasi Liverpool yang puluhan tahun merajai Liga Inggris.
Tapi zaman sekarang, dimana kesabaran itu hal yang mahal, dimana banyak
pemilik asing di klub-klub Inggris (MU
pun memiliki Glazer yang asal Amerika) yang hanya berorientasi tentang bisnis
sehingga mereka menginginkan kesuksesan instan seperti halnya Chelsea yang
sudah memecat pelatihnya berkali-kali tapi memang membuahkan hasil dengan
berhasil meraih gelar. Dan para fans tim lain pun semakin menjadi-jadi melihat
keberhasilan Chelsea yang walaupun memecat pelatih berkali-kali dan malah
berhasil menggapai kesuksesan.
Untuk fans MU, banyak-banyaklah belajar dari fans Liverpool dan
Arsenalm terutama dengan Arsenal yang walaupun tak pernah mendapat gelar apapun
selama 9 tahun, tapi mereka tetap sabar untuk mendukung Arsenal di bawah
kendali Opa Wenger yang notabene menggantikan posisi Fergie sebagai manajer
terlama di Liga Inggris. Jangan hanya gara-gara MU kalah terus-terusan malah
pindah klub lain, itu karbitan, konyol.
Moyes butuh waktu untuk membangun fondasi baru MU sesuai dengan yang ia
inginkan. Memang mungkin ia membuat blunder di awal musim dengan mendatangkan
Fellaini dengan transfer yang lumayan “waw” tapi malah jeblok dan kalah
bersaing dengan pemain-pemain lama MU lainya, bahkan kalah performanya dengan
si gaek Giggs. Tapi sekali lagi, Moyes butuh waktu, ia bukanlah orang pintar
dengan taktik jenius seperti Guardiola. Ia hanya mantan pelatih Everton yang
notabene hanyalah tim papan tengah di Inggris. Berbeda dengan di Everton yang
tekananya tidak terlalu besar karena mereka hanya dituntut untuk finish
setinggi mungkin dan terhindar dari papan bawah, MU adalah tim papan atas yang
juga selalu punya tuntutan besar untuk selalu meraih gelar setiap musim. Di
Everton, Moyes hanya punya dana sedikit untuk membangun tim tapi ia bisa
bertahan lama disana karena memang dia berhasil untuk membawa Everton tak
berada di papan bawah, bahkan berhasil menembus zona champion di musim
2004/2005. Di MU, dengan dana melimpah ia bisa dengan seenak udel untuk
membongkar pasang tim sebenarnya. Tapi ia tak punya banyak waktu saat musim
panas tahun lalu. Incaranya, Thiago Alcantara dan Cesc Fabregas yang
diproyeksikan untuk menggantikan posisi sang leader lini tengah, Paul Scholes
tak bisa didapat karena Thiago memilih pindah ke Muenchen dan Fabregas memilih
bertahan dan saya yakin tak akan mau pindah ke MU karena cintanya untuk
Arsenal.
Alhasil ia pun “hanya” mendapat mantan pemainya di Everton, Fellaini
yang didatangkan dengan ekspektasi besar ternyata malah nol.
Tapi beruntunglah Moyes karena berhasil mendapatkan Juan Mata yang
secara mengejutkan dilepas oleh Chelsea. Tapi dengan datangnya Mata, bukan
berarti masalah selesai. Penumpukan pemain di posisi Mata terlalu banyak.
Sejujurnya MU lebih butuh gelandang, seorang maker yang bisa mengontrol
pertandingan layaknya Scholes.
Langkah awal merevolusi MU sudah mulai terlihat dengan dibuangnya
Anderson, Fabio dan Zaha. Pemain itu memang tak terlalu dibutuhkan dan jarang
sekali dimainkan oleh Moyes. Di musim depan pun sepertinya akan ada eksodus di
MU. Tentara tua peninggalan Fergie seperti Ferdinand, Vidic, Evra, Nani dan
pemain lainya yang mulai menua dan tak terpakai sepertinya akan pergi
meninggalkan Old Trafford.
Jadi sebaiknya jika kalian memang mecintai MU, benar-benar fans MU,
dukung mereka, dukung Moyes jangan cengeng sedikit-sedikit memaki minta Moyes
dipecat.
Revolusi butuh waktu dan Moyes butuh waktu entah cepat atau lambat, MU
pasti akan bangkit kembali dan jadi macan ganas kembali. Jangan pernah jadi
karbit karena itu hanyalah untuk supporter dengan mental tempe yang labil.
Kesabaran memang terbatas, tapi pasti akan menhasilkan sesuatu yang
baik nantinya, jadi bersabarlah fans Manchester United!