Pages

Total Pageviews

Sunday, 2 February 2014

Sabar, Moyes Butuh Waktu

Manchester United tim medioker ? Kalau diliat dari sejarah dan performa mereka selama ini (sebelum musim ini) berlangsung, pasti banyak yang tak menyetujui jika julukan ini disematkan untuk tim yang baru saja merengkh titel Liga Inggris ke 20, sekaligus menjadikan Sir Alex Ferguson sebagai manajer tersukses di Liga Inggris. Lepas dari kontroversi yang dia hasilkan, tak bisa dipungkiri bahwa dia adalah manajer yang hebat yang siapa yang akan menebak 18 gelar liga Inggris yang dipegang oleh Liverpool akan di salip oleh MU bahkan unggul sampai 2 gelar.

Tapi di musim ini, di bawah kendali “The Chosen One”, David Moyes, mereka tampil bak tim medioker, yang bertarung untuk memperebutkan papan tengah Liga Inggris. Ya dan tentu saja bisa anda tebak, dengan hasil seperti ini banyak sekali fans MU yang meminta agar Moyes dipecat sesegera mungkin. Mereka lupa bahwa ini adalah musim pertama Moyes mengambil alih kendali dari sang bos besar Fergie. Mereka lupa bahwa setiap tim manapun pasti butuh adaptasi dengan pelatih baru. Mungkin kasus ini bisa disamakan dengan Liverpool yang musim lalu mendarat di posisi ke 7 di musim pertama Brendan Rodgers.

Kecewa? Pasti banyak fans MU yang kecewa dengan hasil yang diperoleh MU sejauh ini. Dan rata-rata mereka adalah fans baru yang memang tak biasa melihat MU untuk kalah karena selalu terbuai dengan kesuksesan dari tangan dingin Ferguson. Mereka lupa, di awal karir sang bos di MU, dia pun butuh waktu 4 tahun untuk mendapatkan gelar pertamanya, setelah itu dia tak terbendung lagi, menghancurkan dominasi Liverpool yang puluhan tahun merajai Liga Inggris.

Tapi zaman sekarang, dimana kesabaran itu hal yang mahal, dimana banyak pemilik asing di klub-klub  Inggris (MU pun memiliki Glazer yang asal Amerika) yang hanya berorientasi tentang bisnis sehingga mereka menginginkan kesuksesan instan seperti halnya Chelsea yang sudah memecat pelatihnya berkali-kali tapi memang membuahkan hasil dengan berhasil meraih gelar. Dan para fans tim lain pun semakin menjadi-jadi melihat keberhasilan Chelsea yang walaupun memecat pelatih berkali-kali dan malah berhasil menggapai kesuksesan.

Untuk fans MU, banyak-banyaklah belajar dari fans Liverpool dan Arsenalm terutama dengan Arsenal yang walaupun tak pernah mendapat gelar apapun selama 9 tahun, tapi mereka tetap sabar untuk mendukung Arsenal di bawah kendali Opa Wenger yang notabene menggantikan posisi Fergie sebagai manajer terlama di Liga Inggris. Jangan hanya gara-gara MU kalah terus-terusan malah pindah klub lain, itu karbitan, konyol.

Moyes butuh waktu untuk membangun fondasi baru MU sesuai dengan yang ia inginkan. Memang mungkin ia membuat blunder di awal musim dengan mendatangkan Fellaini dengan transfer yang lumayan “waw” tapi malah jeblok dan kalah bersaing dengan pemain-pemain lama MU lainya, bahkan kalah performanya dengan si gaek Giggs. Tapi sekali lagi, Moyes butuh waktu, ia bukanlah orang pintar dengan taktik jenius seperti Guardiola. Ia hanya mantan pelatih Everton yang notabene hanyalah tim papan tengah di Inggris. Berbeda dengan di Everton yang tekananya tidak terlalu besar karena mereka hanya dituntut untuk finish setinggi mungkin dan terhindar dari papan bawah, MU adalah tim papan atas yang juga selalu punya tuntutan besar untuk selalu meraih gelar setiap musim. Di Everton, Moyes hanya punya dana sedikit untuk membangun tim tapi ia bisa bertahan lama disana karena memang dia berhasil untuk membawa Everton tak berada di papan bawah, bahkan berhasil menembus zona champion di musim 2004/2005. Di MU, dengan dana melimpah ia bisa dengan seenak udel untuk membongkar pasang tim sebenarnya. Tapi ia tak punya banyak waktu saat musim panas tahun lalu. Incaranya, Thiago Alcantara dan Cesc Fabregas yang diproyeksikan untuk menggantikan posisi sang leader lini tengah, Paul Scholes tak bisa didapat karena Thiago memilih pindah ke Muenchen dan Fabregas memilih bertahan dan saya yakin tak akan mau pindah ke MU karena cintanya untuk Arsenal.
Alhasil ia pun “hanya” mendapat mantan pemainya di Everton, Fellaini yang didatangkan dengan ekspektasi besar ternyata malah nol.

Tapi beruntunglah Moyes karena berhasil mendapatkan Juan Mata yang secara mengejutkan dilepas oleh Chelsea. Tapi dengan datangnya Mata, bukan berarti masalah selesai. Penumpukan pemain di posisi Mata terlalu banyak. Sejujurnya MU lebih butuh gelandang, seorang maker yang bisa mengontrol pertandingan layaknya Scholes.

Langkah awal merevolusi MU sudah mulai terlihat dengan dibuangnya Anderson, Fabio dan Zaha. Pemain itu memang tak terlalu dibutuhkan dan jarang sekali dimainkan oleh Moyes. Di musim depan pun sepertinya akan ada eksodus di MU. Tentara tua peninggalan Fergie seperti Ferdinand, Vidic, Evra, Nani dan pemain lainya yang mulai menua dan tak terpakai sepertinya akan pergi meninggalkan Old Trafford.

Jadi sebaiknya jika kalian memang mecintai MU, benar-benar fans MU, dukung mereka, dukung Moyes jangan cengeng sedikit-sedikit memaki minta Moyes dipecat.
Revolusi butuh waktu dan Moyes butuh waktu entah cepat atau lambat, MU pasti akan bangkit kembali dan jadi macan ganas kembali. Jangan pernah jadi karbit karena itu hanyalah untuk supporter dengan mental tempe yang labil.


Kesabaran memang terbatas, tapi pasti akan menhasilkan sesuatu yang baik nantinya, jadi bersabarlah fans Manchester United!

No comments:

Post a Comment