Pages

Total Pageviews

Saturday, 4 January 2014

Mendaki Gunung, Kepuasan yang Tak Tertandingi

Sekarang, setelah booming film 5cm yang menceritakan tentang persahabatan yg berakhirnya dengan menaiki gunung Semeru, semua orang seakan terhipnotis untuk naik gunung.
Padahal dulu mereka tak akan pernah membayangkan untuk naik gunung, memang film adalah media untuk menghipnotis yang ampuh.

Memang saya akui, setelah baca novel 5cm, secara tak sadar kita pun punya keinginan untuk menaiki Gunung Semeru, sang dewa Jawa, tertinggi di pulau Jawa. Tapi konyolnya, banyak pendaki pemula yang belum pernah mendaki gunung dan setelah terhipnotis film itu, langsung menargetkan untuk naik ke Gunung Semeru, konyol.

Naik gunung, yah saya juga salah satu pendaki, salah satu pencinta alam. Sayang hasrat saya baru bisa terwujud saat di Universitas, padahal saya sudah punya keinginan sejak kecil karena ayah saya juga tergabung di kampusnya saat beliau masih menjadi mahasiswa. Dan uniknya, beliau belum pernah mendaki Semeru walau sudah berhasil mencapai puncak Rinjani.

Apa sih sebenarnya yang membuat mendaki gunung itu menarik? Saya harus jujur bahwa naik gunung itu melelahkan, menguras tenaga, menguras duit dan mempertaruhkan tenaga. Tapi........
Jika kalian menyukai pemandanga alam yang alami, kalian pasti ketagihan jika sudah mendaki gunung. Dan keinginan untuk mendaki gunung akan kembali muncul lagi dan lagi.
Kelelahan saat mendaki gunung dalam sekejap akan hilang setelah kita mencapai puncak. 
Rasa puas, bangga dan lelah melebur menjadi satu setelah kita berhasil menggapai puncaknya. Melihat pemandangan dari atas puncak adalah pengalaman yang membahagiakan, suatu pengalaman yang akan menjadi salah satu yang berkesan .

Nyawa, ya nyawa. Sudah berapa banyak nyawa yang pulang ke pangkuan yang kuasa saat mereka berusaha untuk menggapai puncak. Ada beberapa yang memang karena faktor alam seperti Soe Hok Gie yang wafat di saat pendakian ke Semeru karena menghirup gas beracun. Tapi banyak juga yang wafat karena seperti meremehkan gunung. Membawa perbekalan, peralatan seadanya saja padahal seharusnya mereka sudah harus mengetahui bawaan apa saja yang harus dibawa saat mendaki gunung. Cuaca yang tak bisa ditebak saat kita mendaki juga menjadi salah satu pertimbangan apa yang harus kita bawa saat mendaki gunung. Ada yang meninggal karena kedinginan, saat dicek dia tidak membawa sleeping bag, kan konyol.
Memang saya sering melihat orang-ornag yang hanya bermodalkan jaket, kupluk, celana panjang, sarung dan rokok saja, tapi mereka biasanya adalah orang-orang yang memang sudah terbiasa mendaki gunung jadi jangan disamakan dengan kita yang masih pemula. Kitya mendaki gunung untuk mencari kepuasan, melihat keindahan alam, bukan untuk mati konyol !

Seperti kata orang-orang, Indonesia itu indah, masih aja gak kemana-mana ? Masih aja main di Mall?
Kebanyakan orang hanya ingin cepat sampai ke puncak tanpa ingin berjuang untuk mencapai puncak karena mereka hanya ingin foto-foto diatas puncak. Kenikmatan mendaki gunung sesungguhnya adalah ketika kalian berusaha dari bawah untuk mencapai puncak dan saat kalian di puncak kalian akan merasakan sendiri bagaimana puasnya kalian setelah berjuang dan hasilnya adalah keindahan alam yang tak tertandingi.

Mendaki adalah olahraga mahal, mempertaruhkan nyawa, tapi asal kita percaya pada Tuhan masing-masingh dan telah mempersiapkan semuanya dengan baik, percayalah tidak akan terjadi apa-apa selain kepuasan yang tak terlupakan.

Saya coba kasih foto-foto saya saat naik gunung, kali jadi candu hahaha.

-Gunung Ciremai










- Gunung Guntur








No comments:

Post a Comment